Jumat, 29 Juni 2007

Energi Dahsyat untuk Menjaga Keutuhan Rumah Tangga

Caption: Meski waktunya terbatas, Tris selalu mengupayakan mencari waktu sela untuk berkumpul bersama keluarga. Saya selalu mengupayakan ada waktu tertentu di mana kami kumpul bareng. Kalau Sabtu Minggu nggak libur, ya saya harus pintar-pintar mencari hari lain...
Memasuki tahun kesembilan, rumah tangga presenter olahraga RCTI Sutrisno Irawan atau lebih dikenal dengan Tris Irawan (42) dengan istrinya Kukuh Sri Gupalawati alias Lala (33) serta dua orang anak mereka, Adoria Irawan (7) dan Viga Ballacka (3), terlihat semakin harmonis.

pria itu tak henti-hentinya becanda dengan anak-anaknya sambil menonton teve di ruang tamu rumahnya yang terletak di kawasan Pondok kelapa, Jakarta Timur. Melihat tingkah polah anak-anak yang lepas, membuat sang mama ikut nimbrung. Suasana rumah yang tadinya sepi jadi ramai, penuh senda gurau. Senyum bahagia terpancar dari raut wajah pria itu, yang punya panggilan akrab Tris. Memang tidak setiap hari suasana seperti itu tercipta dalam rumah tangga Tris dan istrinya, Lala. Ini mengingat pekerjaan Tris yang waktunya tidak seperti orang kantoran pada umumnya. Hal inilah yang sering ditanyakan oleh kedua anak mereka, Adoria Irawan (7) dan Viga Ballacka (3). “Kenapa sih Ma, papa kerjanya nggak kayak orang-orang gitu. Giliran libur, papa pergi,” tanya anak-anak yang ditirukan Lala. “Lalu, saya ngasih pengertian kalau kerja di teve itu nggak ada liburnya,” begitu cara Lala memberi pengertian pada kedua anaknya.
Untuk menjelaskan lebih lanjut pekerjaan ayahnya di teve, Lala sering mengajak anak-anaknya nonton acara olahraga yang dipandu Tris. Siaran langsung tinju dunia biasanya yang ditayangkan hari Minggu. “Kalau yang besar ‘kan sudah sedikit tahu. Tapi kalau yang kecil selalu manggil-manggil pas nonton siaran dia. ‘Papa kok nggak nengok-nengok dipanggil, kok nggak jawab sih?’” ucap Lala yang membuat seisi ruangan tertawa terbahak-bahak. Menyadari waktunya yang terbatas, Tris lebih mementingkan kualitas pertemuannya ketimbang kuantitasnya. “Saya selalu mengupayakan ada waktu tertentu di mana kami kumpul bareng. Kalau Sabtu Minggu nggak libur, ya saya harus pintar-pintar mencari hari lain. Pada intinya ‘kan rumah tangga itu yang penting membangun komunikasi. Faktor seks dan segala macamnyamemang menjadi suatu kebutuhan, tapi bukan yang utama,” kata Tris. “Walaupun waktu terbatas, tapi intensitas komunikasi tetap terjaga dan anak-anak tetap dekat dengan orangtuanya,” sambung Tris, anak semata wayang pasangan Warsidi Irawan - (alm) Suwarsih.
Menurut ayah dua anak ini,keberadaan anak-anak membawa energi yang dahsyat untuk memberikan semangat dalam usahanya menjaga keutuhan rumah tangga. Setiap kali bertengkar, baik karena masalah-masalah sepele maupun menyangkut prinsip dalam berumah tangga, tidak pernah dibiarkan sampai berlarut-larut. Hari itu bertengkar, hari itu juga selesai. “Sekeras apa pun konflik itu, seberat apapun masalah itu, pada ujungnya kita tersadar ada sesuatu yang harus kita pertahankan, yaitu semangat kita untuk memelihara dan mendidik anak-anak,” jelas pria kelahiran Pati, Kudus, 23 Maret 1963 ini. “Sebenarnya kalau berantem itu karena masalah-masalah sepele. Misal saja, kurangnya perhatian dia terhadap keluarga. Kalau saya lagi ada perlu, dia nggak ada, malah main ke rumah teman-temannya di sekitar sini (rumah),” lanjut Lala.
Mereka menyadari, meski sudah hampir sembilan tahun mengarungi bahtera rumah tangga, bukan perkara mudah untuk mempersatukan dua karakter yang berbeda. Masing-masing punya ego yang besar. Masing-masing punya keinginan dan hasrat yang tak bisa ditebak. Ya, sampai kapan pun karakter Tris yang cenderung keras tak akan bisa disatukan dengan karakter Lala yang penyabar dan lemah lembut. Menyerah pada keadaan, tidak juga. Toh, sampai sekarang mereka terus-menerus melakukan masih proses adaptasi. “Selama delapan tahun waktu beradaptasi itu nggak juga kemudian menjadi mudah. Saya sendiri tipe orang yang nggak gampang dimengerti atau dipahami orang. Menurut banyak orang, saya punya karakter yang keras. Sulit bagi saya untuk mengalah kalau sudah menyangkut prinsip. Tapi paling tidak, perjalanan waktu yang ada ini membuat kita lebih dewasa, membuat kita lebih punya kesadaran untuk menanggung, memikul, dan memelihara rumah tangga ini bersama,” ungkap pria yang mengagumi vokal penyanyi Katon Bagaskara ini. “Makanya, yang kebanyakan mengalah, ya saya, hehehe,” sergah Lala cepat. “Itu kan ibadah,” balas Tris.

tetap menjaga komunikasi dengan keluarga
Lala mengakui, paling tidak betah didiamkan suaminya kalau sedang ribut. Kalau sudah begitu Lala harus menyingkirkan jauh-jauh rasa gengsinya dengan menegur lebih dulu. Tidak heran, masalah mereka tidak pernah dibawa sampai tempat tidur. “Kalau lagi marahan, paling kita tidurnya dipisahin anak-anak saja. Mereka di tengah, di antara kita. Jujur saja, saya nggak betah kalau dia diam lama-lama, jadi saya tegur duluan,” beri tahu Lala tersenyum. “Alhamdulillah, selama ini nggak pernah berpengaruh terhadap hubungan suami istri. Saya memang orangnya keras. Tapi kalau dia sudah membuka komunikasi, pada saat itu langsung mencair,” tambah Tris dengan wajah berseri-seri. Tris menambahkan, sebisa mungkin anak-anak tidak boleh tahu kalau orangtuanya sedang berantem. Tidak mudah memang menutupinya. Apalagi kalau emosi sudah meledak-ledak. Mau ditahan, sudah tidak mungkin. Satu-satunya cara dengan meluapkannya sampai merasa plong hatinya. Akibatnya, dua anak mereka tidak jarang menyaksikan pertengkaran orangtuanya.
“Sebaiknya memang pertengkaran atau konflik itu tidak di depan anak-anak karena kondisi mental mereka masih sangat rentan. Pada dasarnya saya itu orangnya emosional, ada saat-saat kontrol itu tidak bisa saya pegang yang membuat kita beberapa kali berantem di depan anak. Hal itu yang membuat saya jadi menyesal. Tidak seharusnya problem kita berdua diketahui oleh anak-anak,” beber Tris yang mengawali kariernya sebagai presenter news TVRI. Menjadi tugas Lala memberitahu anak-anak apa yang terjadi pada mereka. Susah-susah gampang memang. “Paling saya kasih tahu ke mereka, kalau kita berantem, lagi nggak cocok saja. Nanti juga baikan,” begitu kata Lala pada dua anaknya. Tapi mereka seolah tidak peduli dengan apa yang terjadi pada orangtua mereka.
Sebenarnya kalau mau ditilik lagi, pertengkaran demi pertengkaran dalam rumah tangga mereka bukan barang baru lagi. Jauh sebelum mereka menikah di Masjid Utan Kayu, Jakarta Timur, 18 Desember 1997 silam, hubungan asmara mereka pun kerap diwarnai pertengkaran. “Kita sering cekcok karena perbedaan karakter dan sebagainya. Tapi itu tidak membuat saya berpikir untuk mundur. Saya melihat perbedaan itu bukan perbedaan prinsip, tapi perbedaan yang sifatnya bias-bias karakter. Itu yang membuat saya yakin hubungan kami bisa diterusin,” ungkap pria yang mulai menjalin kasih dengan Lala pada awal tahun 1997.“Biasalah kalau kami ribut soal masalah-masalah kecil tapi nggak pernah dibesar-besarin. Kami selalu mencoba menjajaki terus karakter kami. Misal saja, ada salah satu yang nggak cocok, di antara kami ada yang mengalah,” timpal Lala. Tidak mudah melewati proses adaptasi itu. Lebih-lebih lagi visi dan misi hubungan mereka tidak searah. Yang satu pengin buru-buru menikah, satu lagi belum siap. Namun, lama kelamaan mereka menyadari kelebihan dan kekurangan manusia itu sesuatu yang wajar. Tris yang sempat diragukan keseriusannya, akhirnya melamar Lala. “Dia itu orangnya beranipada saat melamar saya. Dan Alhamdulillah orangtua akhirnya ngasih jalan juga,” urai Lala anak ke-3 dari lima bersaudara anak pasangan Suparlan - Endang Sutatik.
Sebelum memutuskan menikah, Lala dan mantan presenter antv ini mesti minta ijin lebih dulu pada kakak Lala. Pasalnya, ia orang yang diikuti Lala selamakuliah dan ingin dilangkahi Lala. Untungnya, kakak Lala tidak minta pelangkah apapun. “Itu tidak terlalu jadi beban. Karena pada akhirnya kakak saya menerima kalau dia didahului saya,” ujar Lala dengan wajah berseri-seri. *ind
“Membangun komunikasi yang baik demi mempertahankan keutuhan rumah tangga.” (Tris Irawan - Kukuh Sri Gupalawati)

Salah satu tayangan lebaran di tipi

Caption: Antv masih mengabdalkan kuis Super Deal 2 Milyar. Nah, karena itu teve selalu menyiapkan acara istimewa di hari Lebaran. Masih ingatkah Anda apa acara spesial yang selalu dinanti saat Lebaran tiba?
stasiun teve selalu menganggap hari Lebaran sebagai momen istimewa. Ya, di hari raya Idul Fitri itu jadi momen berkumpul bagi setiap muslim. Keluarga yang terpisah sekian waktu berkumpul di hari Lebaran. Nenekbertemu dengan cucunya yang tinggal di kota. Anak menyempatkan diri pulang kampung bertemu orang tua, setelah setahun mencari nafkah di kota. Saudara yang lebih muda mengunjungi yang lebih tua.
Dan, ketika ada sekumpulan orang berkumpul, pesawat teve biasanya jadi teman setia. Ya,tidakkah lebih nikmat bersenda gurau sambil menonton teve?
Nah, karena itu teve selalu menyiapkan acara istimewa di hari Lebaran. Masih ingatkah Anda apa acara spesial yang selalu dinanti saat Lebaran tiba? Dulu, saat TVRI jadi satu-satunya stasiun teve yang mengudara di negeri ini, Operet Papiko gubahan Titiek Puspa jadi favorit. TVRI sudah lama tak lagi sendiri. Stasiun teve swasta berlomba memberi yang terbaik pada pemirsa. Serangkaian mata acara sudah disiapkan. Semuanya dengan tujuan untuk membuat hari istimewa Anda bersama orang tercintaterasa lebih menyenangkan.

Trans TV
Menyambut Lebaran, Trans TV mengandalkan program in-house production (produksi tersendiri) yang akan menambah kemeriahan suasana. Dimulai di malam takbiran hingga hari Idul Fitri. Pada malam takbiran, 23 Oktober nanti, Extravaganza hadir khusus dengan tema TakbirExtravaganza yang tentu saja temanya seputar Lebaran. Selepas itu, jam 9malam, sebuah music show bertajuk Konser Takbiran akan digelar dengan menghadirkan para musisi, seperti Dewi Perssik, Radja, Opick, Kris Dayanti dan Anang, dan Ari Lasso. Acara itu dipandu Irfan Hakim dan Asty Ananta. Isinya, tak cuma lagu religius, tapi juga lagu-lagu cinta.
Hari berikutnya, hari pertama Idul Fitri, 24 Oktober, Trans TV menayangkan program reguler yang hadir khusus dengantema Lebaran seperti Ngelenong Nyok (08.00 WIB), dilanjutkan Dorce Show (09.30 WIB), Ceriwis (12.30 WIB), serta Komedi Betawi (17.00 WIB). Pada malam harinya, jam 19.00 WIB Trans TV menayangkan FTV Spesial Lebaran dengan judul Hikayah Idul Fitri: Primadonadari Surga. Ini jelas tontonan istimewa bila menilik siapa saja bintangnya. Ada Mulan Kwok, Aming, Indra Birowo, Darius, Sinatrya, Belinda, Agastya Kandou,Yurike Prastica, serta Dewi Astri. Selain program-program tersebut,Trans TV juga akan menayangkan 2 program musik eksklusif yang khusus dikemas dalam rangka Lebaran, yakni Peter Pan (18.00 WIB) dan Konser Idul Fitri Siti Nurhaliza (23.00 WIB). Terakhir, program talk show Lepas Malam edisi 25 Oktober akan hadir dengan temaspesial Lebaran pada jam 23.00 WIB.

TPI
TPI menandai acara spesial Lebaran dengan acara puncak Grand Final Kubah Da'i dan Da'iah pada 21 Oktober, jam 20.30 WIB. Acara itu disiarkan langsung dari Teater Tanah Airku, TMII. Pada malam final itu, 3 pasang da'i dan da'iah terbaik akan terpilih untuk berkesempatan memenangi hadiah ibadah haji dan uang puluhan juta rupiah.
Program lainnya berupapagelaran musik bertajuk Syiar dan Nada Takbir pada 22 Oktober, pukul 20.00 WIB. Acara musik ini dimeriahkan kontestan KDI-1 dan KDI-2 seerta pedangdut senior seperti Rita Sugiarto, Mansyur S, Imam S. Arifin, dan Hamdan ATT. Acara ini dijamin makin tambah meriah lantaran bakal diisi kontestan API, finalis Da'i, 20 pemain marawis, serta pentas 200 bedug. Sehari menjelang Lebaran, 23 Oktober, pukul 09.00 WIB, hadir FTV Layar Spesial berjudul Dangdut Happy yang menampilkan akting para bintang KDI. Layar Siang Bunga Asmara yang dibintangi Nadia Vega dapat disaksikan di hari yang sama pada pukul 13.30 WIB. Sebagai teman di malam takbiran, ada Rahasia Ilahi Spesial Takbiran pada pukul 21.00 WIB.
Pada hari pertama Lebaran, TPI menampilkan acara spesial antara lain, tayangan Cinta SMS: Sepiring Berdua (13.30 WIB), Sinema Asyik: Bunga Kasih Sayang (19.00 WIB), dan komedi musikal Keluarga Chating dan TeamLo, Konser Mega Bintang (21.30 WIB). Acara ini parodi dari program Musik Asyik ini akan dimeriahkan Ulfa Dwi Yanthi dan Tukul. Sehari berikutnya, ada Sinema Layar Siang: Pacar Dunia Akhirat (09.00 WIB), Layar Siang TPI diisi Senandung Rindu. Di malam hari, adaduet apik juara KDI-2 Gita dan juara Indonesian Idol 2 Ihsan dalam musik spesial Senandung Menuju Kemenangan. Acara Lebaran TPI ditutup pada 28 Oktober dengan siaran langsung acara musik dari Ancol, mulai 20.00 WIB.

TV7
Tahun ini jadi Lebaran pertama TV7 setelah sebagian sahamnyadibeli Trans TV. Sebagai dampaknya, TV7 me-relay acara Konser Takbiran yang tayang di Trans TV. Kendati begitu, bukan berarti TV7 tak membuat acara spesial sendiri. Di TV7 ada 4 Mata Spesial yang akan menampilkan bintang tamu istimewa dan mengangkat tema seputar mudik, Lebaran, dan permasalahan di sekitarnya. Tukul Arwana akan memandu dengan gaya khasnya. Acara 4 Mata Spesial Takbiran dan Idul Fitri akan tayang 23 dan 25 Oktober. Lalu masih ada program Canda Tanya Spesial Idul Fitri (24 Oktober, 21.00 WIB) yang menampilkan Nunung dan Timbul sebagai bintang tamu. Sesuai namanya, program ini akan penuh canda lantaran diisi Taufik Savalas, Rieke Dyah Pitaloka, Jojon, serta Olga.
Masih dalam suasana Lebaran, TV7 merilis satu mata acara baru, Keluarga Didi. Itu program berita yang disajikan dalam bentuk talk show bergenre komedi dengan format serius tapi santai. Didi Petet jadi Ayah yang juga mantan politikus, Uly Artha jadi Ibu, Artika Sari Devi sebagai anaknya yang seorang mahasiswi vokal nan idealis. Keluarga Didi hadir saban pukul 22.00 WIB mulai 26 Oktober.

Metro TV
Metro TV juga tak mau ketinggalan menampilkan acara spesial Lebaran. Sholat Ied di Istiqlal jadi momen live event di Metro TV. Jadi, selain meliput suasana sholat Idul Fitri di Istiqlal, tim Metro TV juga merekam suasana Idul Fitri di Makassar, Surabaya, Medan, dan beberapa daerah lainnya. Pada live event kali ini Metro TV juga akan mempertemukan orang-orang yang terpisah dengan keluarganya di Malaysia dan Amerika Serikat.
Lalu, ada pula pentas musik Jazz bernuansa religius. Ya, lagu-lagu islami ternyata akan terdengar enak di telinga saat diaransemen dengan musik jazz. Dalam rangka Lebaran, Ireng Maulana JakJazz All Star bersama Idang Rasyidi dan Dullah Sualeh, melantunkan lagu islami dengan nuansa jazz yang kental. Acara ini akan menampilkan Tompi, Andien, serta koor Gita Suara Masa. Nama acaranya, Jazz Senandung Fitrah (24 Oktober, 20.05 WIB) dengan host Helmy Yahya.
Di hari berikutnya, ada Architecture for Allah (25 Oktober, 08.30 WIB), dokementer yang berisi tentang bangunan-bangunan berarsitektur Islam seperti masjid indah karya arsitek Jerman Bodo Rasch. Lantas, ada pula tayangan dokumenter World Religions: Islam (25 Oktober, 09.05 WIB) teolog Swiss, Hans Kung yang melakukan pencarian makna agama di seluruh dunia. Ia mengunjungi tempat-tempat suci di Mekkah, hingga Palestina. Kemudian, ada pula tayangan talk show Oprah Winfrey yang menampilkan Jon Bon Jovi sebagai bintang tamu. Yang istimewa lainnya, Bimbo menandai 40 tahun kiprahnya di dunia musik dengan menggelar konser bertajuk Sajadah Pajang Bimbo pada 25 Oktober, pukul 20.05 WIB.

Indosiar
Indosiar menyajikan program spesial Lebaran mulai 24-27 Oktober, sepertitayangan sinema spesial Lebaran, komedi spesial Lebaran, musik, tausiah, info mudik, dan lainnya. Program tausiah akan menghiasi Lebaran dimulai dengan Hikmah Idul Fitri 1 Syawal 1427 H siaran langsung sholat Ied. Selanjutnyaada tayangan komedi spesialdari Srimulat dengan tajuk Ketupat Srimulat pada 24 Oktober, pukul 22.00 WIB. Tayangan komedi ini berdurasi 2 jam penuh. Berkisah tentang seorang pemuda kampung (Tukul) yang jatuh cinta dengan anak seorang Arab miskin. Lakon ini turut dimeriahkan bintang Srimulat lainnya, seperti Rohana, Nunung, Basuki, Tessy, Gogon, dan lainnya.
Lalu ada pula Info Mudik Lebaran yang hadir 4 kali sehari selama H-7hingga H+7 . Info ini akan bermanfaat bagi Anda yang mudiksaat Lebaran. Info Mudik hadir berbarengan dengan Fokus Pagi (05.30 WIB), Fokus Siang (11.30 WIB), serta breaking news pada pukul 15.00 WIB dan 22.00 WIB. Isinya berupa liputan arus mudik dan arus balik dari titik-titik kemacetan di Jakarta, Bandung, Cikampek, Yogyakarta, dan kota-kota lainnya.

antv
Antv rupanya masih mengandalkan acara kuis berhadiah miliaran rupiah sebagai tayangan spesial Lebaran. Pihak antv beralasan, paket acara kuis yang tayang sepanjang Ramadhan sekarang jadi tontonan alternatif yang mencuri perhatian. “Rating kuis Super Deal 2 Milyar bagus, seuai target,” ujar Mila Lubis, publicuty manager antv. “Angkanya sekitar 3,3.” Angka itu dinilai tinggi. Karenanya, saat malam takbiran dan Lebaran, antv kembali menayangkan kuis Super Deal edisi spesial. Pada 23 Oktober, hadir kuis Super Deal 2 Milyar Malam Takbiran mulai jam 19.00 WIB. Lalu, masih di malam takbiran, ada konser musik Lebaran dengan Cinta menampilkan Sheila o­n 7, Melly Goeslaw, Ungu, Pas Band, Project Pop, dan Letto.
Di hari Lebaran,antv punya tayangan komedi SBY. Tapi ini bukan padanan Sambil Buka Yuk yang tayang sepanjang Ramadhan, melainkan Saling Bermaafan Yuk (pukul 17.00 WIB). Acara ini masih dibintangi pengisi tetap SBY seperti Eko Patrio, Jojon, Parto, dan lainnya. Di hari itu hadir kembali kuis Super Deal 2 Milyar Lebaran. Selepasnya, ada tayangan I-Sinema spesial Lebaran berjudul Bandi Mudik Tahun Ini, kisahnya seputar perjuangan seorang pria mencari uang untuk bisa mudik. Dijamin kisahnya bakal menambah haru suasana Lebaran. Yang lain, pada 25 Oktober, antv masih menyisakan acara spesial Lebaran dalam tayangan Selebriti Jam. Pelajari Lebih Lanjut. Klik aja http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2006/102006/22/0403.htm
SEBULAN penuh selama Ramadhan ini, seperti biasanya pemirsa televisi disuguhkan dengan program-program yang berhamburan selebritas. Apakah pesan atau makna Ramadhan sampai ke pemirsa melalui program yang berupa sinetron, lawakan, kuis, dan lainnya, mungkin menjadi satu pertanyaan besar.
Apa pun jawabannya--yang tentunya bisa beragam--pemirsa televisi akan kembali melihat aksi bintang favoritnya melalui berbagai program saat Idulfitri dirayakan. Pada program inilah pemirsa disuguhkan berbagai acara selama sehari penuh, dari mulai FTV, sinetron, lawakan, konser musik, ataupun digabung semuanya dalam konsep variety show.
TRANS TV
Senin, 23 Oktober 2006, pukul 21.00 WIB. Konser Takbiran (Dewi Persik, Opiek, Radja, Krisdayanti & Anang, Irfan Hakim, dan Asty Ananta).
Selasa, 24 Oktober 2006, pukul 19.00 WIB. FTV "Hikayah Idul Fitri: "Primadona Mencari Surga" (Mulan Kwok, Indra Birowo, Darius, Agastya Kandou, Belinda, Ortis, dll).
RCTI
Senin, 23 Oktober 2006, pukul 22.00 WIB. "Star Kembang Takbiran" (Eko dan Parto Patrio, Inul, Ulfa Dwiyanti, Tukul, Marshanda, Krisna Mukti, dll). Selasa, 24 Oktober 2006, pukul 22.000 WIB. Operet "Baju Koko Juki" (Surya Saputra, Krisdayanti, Didi Petet, Sarah Azhari, Dhini Aminarti, Teuku Zaki, dll).
TV7
Senin, 23 Oktober 2006, pukul 22.30 WIB. 4 Mata Spesial Takbiran.Selasa, 24 Oktober 2006, pukul 21.00 WIB. Canda Tanya Spesial Idulfitri (Timbul, Nunung, Taufik Savalas, Rieke Diah Pitaloka, Jojon, Olga, dll).
SCTV
Senin, 23 Oktober 2006, pukul 21.00 WIB. Gema Takbir.Selasa, 24 Oktober 2006, pukul 7.30 WIB. Spesial "Sana Sini Lebaran".
INDOSIAR
Senin, 23 Oktober 2006, pukul 10.30 WIB. Program Spesial Lebaran.Selasa, 24 Oktober 2006, pukul 20.00 WIB. Film Indonesia spesial Lebaran "Cinta Suci". (Tina/"PR")****ade/bis/ind

film-film nasional di hari istimewa
lebaran selalu jadi momen istimewa untuk menonton film. Ada anggapan saat Lebaran, orang mencari hiburan hingga ke bioskop. Makanya, bagi pembuat film, Lebaran jadi momen untuk meraih penonton sebanyak mungkin. Dulu, grup komedi Warkop DKI rutin merilis film saat Lebaran. Kini, Warkop tinggal tersisa Indro seorang dan tak aktif main film lagi.
Di bioskop, rasanya tak banyak film Indonesia yang beredar bareng dengan libur Lebaran (hanya film anak-anak Denias, Senandung di Atas Awan dan film horor Kuntilanak). Maka, pesawat teve bisa jadi tempat belabuh berikutnya untuk menonton film.
Asal tahu, stasiun teve bisa jadi tempat berlabuh yang tepat bagi Anda pencinta film. Bayangkan, tanpa perlu repot merogoh kocek dan pergi ke bioskop, Anda dapat menonton film-film istimewa. Ya, bagiAnda yang dulu tak sempat menontonnya di bioskop, stasiun teve berbaik hati memutarnya khusus untuk Anda.
Terus terang, penonton film nasional di sini tergolong beruntung. Sebuah film nasional bisa ditonton gratis di stasiun teve tanpa perlu menunggu dalam hitungan tahun. Lebaran tahun ini, jadiistimewa karena kita bisa menonton film-film baru seperti Jomblo dan Rumah Pondok Indah. Kedua film itu diputar belum lama berselang -- sekitar awal tahun ini. Selain itu masih adajuga Banyu Biru yang baru pertama diputar di teve.
Jomblo dan Rumah Pondok Indah tergolong tontonan populer tahun ini. Jomblo, misalnya, tak kurang ditonton 400 ribu penonton sampai April kemarin. Sementara itu, selepas diputar sebulan di bioskop Rumah Pondok Indah ditonton lebih dari 600 ribu orang.
Rumah Pondok Indah berkisah seputar mitos rumah angker di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan. Alkisah, sebuah keluarga tewas mengenaskan setelah menempati sebuah rumah mewah di Pondok Indah. Untuk beberapa rumah itu dibiarkan kosong, tak terurus. Hingga, datang lagi sebuah keluarga menempati rumah kosong itu. Mereka, Firdha (Chintami Atmanegara), bersama dua anaknya, Elsie (Asha Shara) dan Ian (Ricky Harun). Tak tahunya, rumah itu berhantu. Elsie sampai kerasukan. Rupanya, rumah itu menyimpan misteri pembunuhan yang terkait dengan keberadaan sebuah patung wanita di situ.
Bagi yang sekadar ingin ditakut-takuti, Rumah Pondok Indah bisa jadi tontonan yang tepat. Rencananya, TPI akan menayangkannya 26 Oktober nanti, tepat pukul 19.00 WIB. Sedangkan Jomblo bakal diputar RCTI pada 27 Oktober, pukul 20.00 WIB (baca ulasannya di rubrik Film Cerita Lepas). RCTI juga bakal menayangkan kembali (ya, artinya ini siaran re-run) film Issue (Tamara Bleszynski jadi wartawan teve), Ungu Violet (Dian Sastrowardoyo jadi model yang dicintai Rizky Hanggono), dan Vina Bilang Cinta (Delon main film bareng Rachel Maryam). Sementara itu, Banyu Biru akan diputar Trans TV pada 23 Oktober, pukul 22.30 WIB.
Dengan stasiun teve berbaik hati seperti itu, masihkah Anda ingin ke bioskop menonton film baru atau bersabar saja menanti sambil bergumam, “Ah, sebentar lagi ada di teve.”

Pesta Ramadhan Segera Dimulai!

Seperti tahun-tahun sebelumnya, jika bulan Ramadhan tiba, hampir semua stasiun televisi berlomba-lomba membuat tayangan yang bernuansa Ramadhan, mulai dari tayangan talkshow, sinetron, kuliah tujuh menit (Kultum), kuis sampai acara off air. Intinya, dalam bulan Ramadhan ini, semua televisi berusaha memberikan tontonan terbaik baik saat berbuka maupun sahur demi rating. Lantas bagaimana dengan kemasan yang seringkali menimbulkan protes di masyarakat?
Memang, belanja konsumtif masyarakat Indonesia meningkat pada bulan Puasa /Ramadhan. Peluang itu ditangkap media elektronik yang mencoba meraup belanja iklan aneka produk yang cukup gencar mendera masyrakat di bulan Ramadhan.
Tak pelak, media elektronik sebagai salah satu tempat pembelanjaan iklan yang besar mencoba mengemas berbagai tayangan yang diharapkan diminati penonton agar ratingnya tinggi, dengan demikian pemasang iklan akan berlomba-lomba memasang iklan pada tayangan primadona itu.
Selama bulan Ramadhan, jam tayang utama (prime time) stasiun televisi swasta nasional bergeser menjadi menjelang berbuka dan menjelang sahur. Aneka tayangan yang ada berlomba-lomba menjaring pemirsa sebanyak mungkin, termasuk memberikan hadiah kuis yang besar dengan pertanyaan dangkal.
Maka, acara-acara yang tampil pada jam tayangutama lebih banyak diisi kemasan hiburan. Jika ada dakwah, sekadar tempelan dengan durasi sekian menit yang jauh lebih singkat dibandingkan dengan durasi penggalan iklan di sela-sela acara.
Sebut saja pada jam tayang menjelang saat berbuka, sederet acara hiburan ”Kelurahan 1/2 Apartemen” dan ”Yukita Tawa” (TPI), ”Sambil Buka Yuuk” (AnTV). Sementara menjelang sahur adalah ”OB” dan ”Stasiun Ramadhan” (RCTI), ”Sana Sini Sahur” (SCTV), ”Komedi Putar” (TPI), ”Ramadhan di Istana” (Indosiar), ”Sambil Sahur Yuuk” (AnTV), ”Ngelenong Yuk” dan ”Kerajaan Sahur” (TransTV), ”Kerajaan Sahur” disiarkan pula TV7 pada jam yang sama. Setiap stasiun televisi swasta pun berlomba-lomba menampilkan pelawak sepopuler mungkin pada programnya masing-masing.
Acara kuis pun tak perlu malu-malu ditayangkan dini hari, semacam ”Kuis Super Deal 2 Milyar” (ANTV). Belum lagi sejumlah sinetron ”beraroma” Ramadan, meski dalam kemasannya tetap ”berbau” mistis dan kekerasan. Pokoknya, semua mendera pesawat televisi yang dinyalakan pada jam tayang utama menjelang buka dan sahur.
Terlihat, prime time (jam tayang utama) televisi pun berpindah ke waktu tersebut. Ketertarikan penonton yang besar terhadap tayangan hiburan pun dimanfaatkan dengan menghadirkan program lawak demi memperbesar jumlah penonton untuk mendapatkan rating tinggi, yang akhirnya memberi peluang besar mendapatkan banyak iklan.
Seperti diakui Harsiwi Achmad, Direktur Programming RCTI, ”Program komedi ini merupakan tayangan ringan yang bertujuan untuk membangunkan pemirsa, menambah semangat dan menemani selama sahur, tentunya dengan kelucuan-kelucuan yang di buat oleh Eko, Ulfa, Parto, Tessy, dan Tukul.”
Ketua KPID Jawa Barat, Dadang Rahmat Hidayat melihat, rating memang tetap menjadi incaran penyelenggara penyiaran meskipun saat bulan Ramadan. Tibanya bulan puasa, tidak berarti proses pencarian rating pun ditangguhkan sementara.
Hasil pengamatan ”Bandung Spirit TV Watch”, tidak kurang 50 judul sinetron ditayangkan berbagai stasiun televisi nasional sejak dini sampai malam hari pada Ramadhan tahun ini. Namun, semua sinetron tersebut secara substansi sama saja dengan sinetron-sinetron lain yang ditayangkan pada waktu di luar bulan Ramadan. Yang berbeda hanya pada aksentuasi ”label” religiusnya saja.
Padahal, menurut Ketua Bandung Spirit TV Watch, Didin Sabarudin, idealnya program tayangan televisi untuk Ramadan--terlebih sinetron--memunculkan kisah yang menyejukkan, sarat pembelajaran, dan memberikan berbagai hikmah yang berguna bagi peningkatan keimanan dan kualitas kehidupan. Namun realitas menunjukan, masalah-masalah religius justru divisualisasikan menjadi mistis dan gaib.
**
Sebagai stasiun televisi swasta tertua, RCTI berkeyakinan apa yang disuguhkannya di layar kaca bertujuan memanjakan pemirsa yang tengah berpuasa tentunya dengan program-program berkualitas. ”Pada bulan Ramadan tahun ini, kami menggelar berbagai acara spesial bagi pemirsa, yang dimulai bulan Agustus lalu. Kami sengaja menghadirkan program-program tersebut dengan tujuan memberikan pencerahan dan menambah keimanan dan teladan baik yang terus dikenang oleh pemirsa selama bulan Ramadan. Kami berharap dengan program tersebut, penonton lebih terikat dengan program-program RCTI,” kata Harsiwi Achmad.
Saat-saat menjelang Ramadhan, sepanjang Ramadhan, baik ketika makan sahur, berbuka puasa maupun saat-saat istimewa lainnya, RCTI telah menyiapkan program-program seperti sinetron ”Taqwa” yang ditayangkan sejak tanggal 28 Agustus. Kemudian menemani orang bersantap sahur, RCTI juga menyiapkan program ”Star” (Stasiun Ramadhan) yang mulai ditayangkan tanggal 24 September dari hari Senin-Minggu, pukul 3.00 - 4.30 WIB.
Program variety show produksi RCTI yang telah memasuki tahun kedua ini sarat lawakan yang dibawakan lima pemain utamanya, para ”biang” pengocok perut yaitu Eko Patrio, Ulfa Dwi Yanthi, Parto, Tessy dan Tukul Arwana yang selalu berubah-ubah peran dalam setiap episode, agar pemirsa tidak bosan dan selalu menunggu perubahan karakter mereka berkembang sesuai tuntutan cerita.
Selain kedua paket tersebut, RCTI juga menghadirkan program ”Kultum” yang dibawakan oleh Aa Gym. Siraman rohani selama tujuh menit menjelang saatnya berbuka puasa yang disampaikan oleh K.H. Abdullah Gymnastiar ini mengupas tentang membangun akhlak manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT yang paling tinggi agar menjadi insan yang sebaik-baiknya.
Di samping itu, ada pula program ”Tabligh Akbar” bersama Aa Gym yang menyampaikan dakwah berkenaan dengan konsep terbaru dan dihubungkan dengan permasalahan yang sedang terjadi saat ini. Ia ditemani seorang selebriti untuk berdialog dan membacakan saritilawah dari ayat suci Al kuran. Acara ini merupakan acara off air yang disiarkan langsung dari beberapa kota di Indonesia dengan host Intan Nuraini dengan iringan nasyid dan kesenian daerah juga para artis sebagai bintang tamu seperti Irvan Hakim dan Gunawan.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Budi Dharmawan, Manajer Humas SCTV. Budi mengatakan, untuk Ramadhan tahun ini, SCTV telah menyiapkan berbagai macam program yang bertujuan memberikan kepuasan bagi pemirsanya seperti sinetron ”Kiamat Sudah Dekat 2”, ”Lorong Waktu”, ”Sana Sini Sahur”, serta kuliah tujuh menit menjelang buka yang dibawakan Ustaz Jefry Al Bukhori.
”Hampir sama dengan tahun lalu, tahun ini kita juga menyiapkan berbagai macam acara unggulan, seperti sinetron ’Kiamat Sudah Dekat 2’ dan ’Lorong Waktu’ serta berbagai acara lain. Dari SCTV sendiri, program-program tersebut sudah disiapkan lama dan kebetulan menjadi program unggulan SCTV,” katanya.
Budi mencontohkan, pada tahun lalu sinetron ”Kiamat Sudah Dekat” mampu menjadi sinetron yang sangat digemari masyarakat dan itu terbukti dari rating yang diraihnya. ”Nah untuk tahun ini, kami kembali melanjutkan sinetron tersebut. Ide ceritanya hampir sama, cuma ada pengembangan cerita di sana-sini, tetap dengan menghadirkan tokoh-tokoh seperti Kipli, Saprol, Pak Haji dan tokoh-tokoh lainnya,” lanjut Budi.
Sedangkan untuk program menemani orang bersantap sahur, SCTV menghadirkan program reality show ”Sana-Sini Sahur” dengan menghadirkan tokoh Dewi Judes, Kelik serta tokoh lainnya. Program ini sebenarnya merupakan pengembangan program reality show yang pernah ada di SCTV sebelumnya.
”Kalau dulu, kita memakai program berformat radio dengan pembawa acara Ulfa dan Eko, maka tahun ini kita ubah, karena kecenderungan penonton sudah mulai bosan dengan format seperti itu. Jalan cerita yang dikemas juga sangat santun, berkaitan dengan kehidupan keseharian kita. Jadi acara ini di kemas secara secara komedi, cuma menjurus ke parodi,” kata Budi Dharmawan. Toh Eko sekarang tak ”bermain” di SCTV. Dia tampil di TPI, AnTV, dan RCTI.
Begitu juga dengan Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) yang kini bersemboyan Makin Indonesia Makin Asyik. Melalui Manajer Humasnya Theresia Ellasari, pada bulan Ramadhan ini, TPI menyiapkan program-program yang lebih islami, seperti program ”Da'i dan Dai'ah”, ”Komedi Putar”, ”1/3 Malam”, ”Kelurahan 1/2 Apartemen”, termasuk program sinetron seperti ”Hidayah-Mu” dan ”Kehendak-Mu” spesial Ramadan.
”Sejak tahun lalu, TPI memang telah menampilkan program-program Ramadan yang berbeda dengan televisi lain,” kata Ellasari.
Itulah kenyataan tayangan stasiun televisi swasta yang sarat hiburan demi mengejar rating yang berujung pada minat pemasang iklan dan sponsor dalam acara yang ditayangkannya. Meski adapula yang menampilkan kajian agama lebih komprehensif, semacam ”Tafsir Al Mishbah” di MetroTV.
Toh semua terpulang kepada pemirsa, apakah akan larut dalam canda selama sebulan penuh atau lebih menggunakan waktu untuk hal-hal yang positif dalam beribadah?
Caption: Kembang Surga, salah satu sinetron Ramadhan di RCTI. Ibarat pilkada, walau masa kampanye belum dimulai, sang kandidat sudah mencuri start lebih dulu. Bedanya, mencuri start tontonan Ramadhan sah-sah saja, tidak dilarang. Hal itu malah bentuk kejelian insan teve untuk memenangkan persaingan yang makin ketat.

ramadhan telah tiba. Setiap orang Islam bersuka ria menyambutnya. Inilah bulan yang penuh berkah. Siapa yang beribadah di bulan Ramadhan, pahalanya akan dilipatgandakan. Ramadhan bukan hanya bulan penuh berkah bagi setiap muslim saja. Bagi stasiun teve Ramadhan juga jadi momentum menggenjot pemirsa sebanyak-banyaknya. Ya, di bulan Ramadhan, pola hidup umat Islam berubah. Setiap dini hari, menjelang subuh, umat Islam bangun dari tidur untuk melakukan ibadah makan sahur. Lalu, menjelang adzan maghrib, umat Islam sekali lagi berkumpul sambil menunggu beduk maghrib berbunyi.
Hal ini membuat konsentrasi penumpukan pemirsa di dua waktu tadi (saat sahur dan berbuka puasa). Stasiun teve meliriknya sebagai momen potensial untuk menarik penonton. Maka, dibuatlah paket acara sebagai teman saat sahur dan berbuka puasa. Stasiun teve takkan membiarkan orang-orang yang makan sahur terbengong-bengong sambil mengantuk tanpa dihibur acara teve. Stasiun teve juga tak membiarkan kita menahan lapar dan haus, menunggu buka puasa, tanpa diselingi tontonan.
Di lain pihak, konsumsi pada barang dan jasa meningkat selama Ramadhan. Ya, setidaknya orang butuh penganan tambahan untuk berbuka puasa atau makan sahur. Hal ini dilirik pengiklan sebagai pasar potensial. Cara tepat melirik calon konsumen tentu di antaranya lewat beriklan di teve. Dan saat yang tepat buat beriklan kala konsentrasi penumpukan penontonteve di dua waktu tadi. Artinya, kalau selain bulan Ramadhan penumpukan penonton terjadi saat prime time di malam hari (antara pukul 7-9 malam), maka di bulan Ramadhan prime time tambah dua: menjelang maghrib dan saat sahur.
Bagi stasiun teve, pengiklan jadi sandaran hidup. Agar tayangannya ditonton banyak orang, mereka dituntut membuat sajian menarik yang diyakini bakal mengundang penonton. Tontonan itu lantas disodorkan ke pengiklan, lengkap dengan data rating dan share yang jadi rujukan satu acara disukai atau tidak.
Saat Ramadhan belum tiba saja, stasiun teve sudah bersiap sejak jauh-jauh hari. Lihat saja, sinetron Ramadhan sudah tayang stripping alias setiap hari sejak sebulan sebelum Ramadhan. Ibarat pilkada, walau masa kampanye belum dimulai, sang kandidat sudah mencuri start lebih dulu. Bedanya, mencuri start tontonan Ramadhan sah-sah saja, tidak dilarang. Hal itu malah bentuk kejelian insan teve untuk memenangkan persaingan yang makin ketat.
Sejak beberapa minggu kemarin kita sudah disuguhi sinetron Ramadhan. Indosiar sudah menayangkan Hikmah 3 dan Indahnya Karuniamu sejak 28 Agustus lalu. RCTI juga tak mau ketinggalan dengan menayangkan Taqwa, juga mulai 28 Agustus, dan Kembang Surga, mulai 18 September. Memasuki Ramadhan, SCTV sudah menyiapkan Mutiara Hati 2, Lorong Waktu 6, dan Kiamat Dudah Dekat 2.
Lantas, sejauh mana tayangan yang sudah mencuri start itu meraih hati pemirsa? Sebelumnya, mari sejenak menengok rapor stasiun teve pada Ramadhan tahun 2005 kemarin. Tahun lalu, Hikmah 2 (waktu itu tayang di RCTI) produksi MD Entertainment merajai tontonan sinetron Ramadhan. Bahkan, pada suatu laporan rating tahun lalu, Hikmah 2 yang tayang tiap hari mendominasi daftar 10 acara favorit di posisi 1, 2, 3, 5, 6, 7, dan 8. Kepopuleran Hikmah 2 mengakhiri kedigdayaan sinetron Ramadhan produksi Multivision Plus yang sudah 6 tahun berturut-turut unggul membuat sinetron Ramadhan. Tahun kemarin, rating Mukjizat Allah jeblok.
Tahun ini, kisah Hikmah yang berlanjut ke sekuel ketiga pindah rumah ke Indosiar. Sementara itu, Multivision mengandalkan sinetron Ramadhan lewat Indahnya Karuniamu. Di lain pihak, SinemArt menjagokan Taqwa dan Kembang Surga. Rapi Film ingin mengulang kesuksesan Mutiara Hati yang tahun lalu cukup menyita perhatian.
Hingga sepekan sebelum Ramadhan, dalam laporan rating AGB Nielsen pekan lalu, sinetron Ramadhan masih belum menyita perhatian penonton teve meski sudah sekitar sebulan tayang. Dalam daftar rating 100 program unggulan sinetron yang digemari masih didominasi sinetron-sinetron yang sudah tayang sejak lama. Putri yang Terbuang memuncaki posisi nomor satu dengan poin rating 9,4 dan share 28,6 persen. Di bawahnya ada Rindu-rindu Asmara, Si Yoyo 3, Benci Bilang Cinta, Toyib Minta Kawin, dan Rahmat Ilahi. Sementara itu, sinetron berlabel tontonan Ramadhan macam Taqwa ada di posisi 31; Hikmah 3 di posisi 50; Mutiara Hati 2 di posisi 51; Indahnya Karuniamu di posisi 56; sedang Lorong Waktu 6 di posisi 64. Hal itu menandakan, pemirsa teve masih penasaran mengikuti lanjutan kisah-kisah favorit mereka.
Pekan ini kita memasuki bulan Ramadhan. Acara-acara yang khusus menyambut bulan Ramadhan sudah disiapkan untuk merebut pemirsa. Setiap stasiun teve punya acara unggulan masing-masing, entah saat sahur, menjelang buka puasa, atau di luar dua waktu itu. Mereka menyiapkan strategi agar tetap jadi pilihan tontonan. Kita, penonton, tinggal menyaksikannya saja. Jika tak suka, silakan pindah saluran teve. *ade/bismar/ind/hari

strategi stasiun tv merebut perhatian penonton
hanya keledai yang jatuh dua kali di tempat yang sama, demikian bunyi pepatah Arab yang tersohor itu. Perkataan itu diamini benar stasiun teve. Kegagalan satu mata acara pada Ramadhan tahun lalu, segera dievaluasi, dicari titik lemahnya, lalu direvisi biar jadi acara unggulan. Hal itu terlihat jelas pada konsep acara sahur Trans TV, Kerajaan Sahur.
Sudah 4 tahun berturut-turut Trans TV menayangkan paket acara sahur Yuk Sahur Yuk. Pada tahun ketiga, atau 2004 lalu, acara Trans TV itu jadi favorit. Kala itu kita dibuat terpingkal oleh polah Akri dan Parto. Di tahun keempat, atau 2005 lalu, Yuk Sahur Yuk berubah personel. Tora Sudiro dan Aming yang bintangnya amat cemerlang kala itu dipercaya jadi salah satu pengisi acara. Parto yang sudah berhasil mengundang tawa penonton di tahun sebelumnya lebih memenuhi pinangan RCTI untuk mengisi acara sahur di sana yang dinamai Stasiun Ramadhan atau STAR.
Di Trans TV, Tora dan Aming dipasangkan dengan Farhan, Maudy Koesnaedi, Tarzan, Tessy, dan Yulia Rahman. Dari susunan nama itu sebenarnya sebuah keraguan sudah terbit. Gaya melawak Tora dan Aming berbeda 180 derajat dengan Tessy dan Tarzan. Tora dan Aming mengandalkan kekuatan naskah (artinya mereka berlatih dulu, lengkap dengan menghafal skenario seperti dilakukan di Extravaganza, acara komedi yang membesarkan nama keduanya); sedang Tessy dan Tarzan cukup diberi tahu plot ceritanya sedikit, untuk melucu mereka mengandalkan improvisasi dan spontanitas di lapangan. Selain itu, segmen lawakan keduanya juga berbeda. Tora dan Aming dikesankan lebih menyasar kalangan menengah-atas, sedang Tarzan dan Tessy yang besar di Srimulat jadi favorit kalangan menengah-bawah.
Sebenarnya, bila racikan ramuannya mujarab, perpaduan gaya melawak yang tberbeda itu bisa jadi kekuatan. Segmen penonton yang disasar jadi lebih lebar, baik kalangan bawah, menengah, dan atas. Tapi, apa hendak dikata, resep yang diyakini Trans TV itu kurang enak dilahap. Tora dan Amingtak cukup mengundang tawa. Maka, pemirsa pun melirik stasiun teve lain. Di tengah jalan, saat Ramadhan belum usai Tora sudah absen. Acara sahur STAR di RCTI malah lebih diminati.
Itu kejadian tahun lalu. Tahun ini Trans TV tak mau lagi kecolongan. Awak Trans TV sudah menyiapkan format baru. Tora tak diajak bergabung. “Tora tak cocok, nggak pas untuk acara sahur,” bilang Roan Yandie, produser Kerajaan Sahur. Baginya, perubahan format tak masalah. “Yuk Sahur Yuk sudah berumur 4 tahun, sudah saatnya berubah.”
Trans TV mengubah format acara sahurnya. Demikian pula SCTV. Stasiun teve yang beralamat di Jalan Gatot Subroto, Jakarta ini mengandalkan lawakan segar dari komedian berwajah mirip orang-orang ternama (di antaranya Aa Jimi yang mirip da'i kondang Aa Gym). RCTI yang tahun lalu acara sahurnya unggul tampaknya sekali lagi ingin mengulang sukses STAR. Entah STAR jilid dua ini bakal kembali disuka penonton atau justru ditinggalkan.
Umumnya acara pengantar sahur atau berbuka puasa berupa komedi. Nah, antv ingin lain sendiri. Menurut Kiki Zulkarnain, program acquisition manager antv, stasiun yang sejumlah sahamnya dimiliki taipan media Rupert Murdoch itu ingin mempertahankan konsep hiburan keluarga. “Dari awal strategi antv tidak akan mengikuti yang dilakukan oleh stasiun televisi lain. Antv memberi alternatif tontonan kepada pemirsa,” bilang Kiki. Alih-alih memberi suguhan komedi, antv malah menggenjot habis-habisan acara kuis yang punya hadiah hingga miliaran rupiah. “Saat ini acara kuis jadi pilihan antv.” Maka, kuis Super Deal 2 Milyar yang tayang di prime time malam hari menambah jam tayang saat santap sahur. “Super Deal 2 Milyar sudah teruji di jam prime time,” ujarnya.
Global TV punya strategi lain lagi. Mereka juga memberi tontonan alternatif. Hal ini sejalan dengan segmentasi GlobalTV yang semula menyasar penonton remaja, jadi melebar ke penonton usia 5-35 tahun, dengan kelas ekonomi A, B, dan C. “Jadi kami membidik penonton mulai dari anak-anak, remaja, dan keluarga,” kata Muntohar, direktur program Global TV. Sebagai wujudnya, kalau stasiun teve lain menyangkan acara komedi atau sinetron saat menjelang buka puasa, Global TV memilih menayangkan acara anak-anak. “Selama ini, kami mengelola penonton Global TV pada jam 5 dan 6 sore itu anak-anak lewat tayangan Nickelodeon. Kami tak mau kehilangan penonton anak-anak di jam itu.” Global TV juga absen saat sahur. Bukan absen dalam arti berhenti mengudara, melainkan tak membuat acara spesial sebagai pengantar sahur seperti stasiun teve lain. “Boleh dibilang ini efisienssi program,” aku Muntohar. Sebagai pengantar sahur Global TV akan menayangkan tayangan anak-anak dari Nickelodeon seperti hari-hari biasa. “Kami takkan mengubah itu. Dari segi performance sudah bagus.” Sudah setahun terakhir, Global TV mengandalkan tayangan anak dari Nickelodeon. Sejauh ini, rating Nickelodeon dirasa memuaskan Global TV. “Biasanya acara reguler Nickelodeon rating-nya berkisar satu koma sekian dengan share sekitar 6,7. Di Global TV ini cukup tinggi.”
Pemirsa TV7 juga tak disuguhi acara sahur istimewa. Sebab, paket acara sahur TV7 tak lebih cuma me-relay acara Kerajaan Sahur Trans TV. Ini sebentuk efisiensi lain. Sudah diketahui, 49 persen kepemilikan TV7 tak lagi dipunyai Kelompok Kompas Gramedia (KKG). Dua bulan lalu, TV7 masuk payung Trans Corp. milik Chairil Tanjung yang juga membawahi Trans TV. Sebenarnya, hal ini patut disayangkan. Acara sahur TV7 tahun lalu, Radio Humor 77 FM yang diawaki Vincent dan Desta Club 80's tergolong diminati penonton remaja. Tapi mau bagaimana lagi. Para pemilik teve sudah menentukan strategi perang masing-masing. Ada yang bertahan dengan acara lama, bertaruh membuat acara baru, atau ada juga yang tak ikut bertempur. Tinggal kita lihat siapa yang memenangi peperangan. *

tontonan pilihan sepanjang ramadhan
bersiaplah dimanjakan stasiun teve saat Ramadhan tiba. Ada yang disiapkan sebagai teman berbuka puasa, santap sahur, hingga di luar waktu itu. Pencinta sinetron disuguhi sinetron Ramadhan. Yang ingin tertawa ada banyak pilihan acara komedi. Bagi yang rohaninya ingin dipenuhi siraman menyejukkan juga ada sejumlah pilihan ceramah da'i-da'i kondang. Bagi yang bosan dengan format tayangan yang itu-itu saja dari tahun ke tahun, ada stasiun teve yang memilih memutar kuis berhadiah miliaran rupiah dan acara kartun. Ya, Anda tak salah baca. Ada acara kuis dan film kartun saat santap sahur! Inilah sejumlah acara yang bakal menemani Anda berpuasa.

tontonan saat makan sahur
Tayangan sahur seperti apa yang paling menarik ditonton? Ini pertanyaan besar yang menyesaki benak awak stasiun teve saat menyiapkan acara Ramadhan. Bukan apa-apa. Perilaku pemirsa teve susah ditebak. Acara yang sudah diramu sukses tahun lalu, belum tentu bakalmeraih sukses serupa tahun ini. Namun, rasanya, awak seluruh stasiun teve meyakini beberapa hal yang sama. Pertama, saat sahur setiap penonton yang bangun dari tidur untuk makan butuh hiburan.Yang dimaksud menghibur, penonton teve disuguhi tayangan teve yang menundang tawa. Kita seolah diajak tergelak hingga rasa kantuk hilang. Maka, pilihannya membuat paket acara komedi yang lucu. Pengalaman membuktkan, siapa yang paling lucu, dia yang paling banyak ditonton. Nah, Trans TV mengandalkan komedi saat sahur betajuk Kerajaan Sahur (mulai 02.30 pagi). Setingnya berlangsung di kerajaan. Ferry Maryadi didapuk jadi raja, Okky Lukman jadi permaisuri, Indra Bekti pangeran, Nani Wijaya ibu suri, Komeng patih, Jojon asisten patih, dan Mieke Amelia jadi dayang yang selalu dicemburui Okky. Tayangan ini komedi berdurasi dua jam. Sajian komedi hanya diselingi kuis dalam 4 segmen. Tak ada ustadz dilibatkan dalam acara ini. “Tak ada alasan khusus kenapa tak ada ustadz. Kami cuma ingin menghibur,” kata Yoan Randie, produser Kerajaan Sahur.
SCTV mengawali rangkaian acara sahur lewat Curhat Sama Bunda, mulai pukul 02.30 pagi yang dipanu Hj. Lutfiah Sungkar. Isinya curhat bintang tamu yang ditanggapi Lutfiah dari segi agama. Selepas itu, ada Sani Sini Sahur, mulai pukul 3 pagi. Sebenarnya, acara ini pengembangan acara komedi Sana Sini Senang yang sudah tayang di SCTV sebelumnya. Pengisi acaranya masih sama: Keliek, Raffi Ahmad, Aa Jimi dari Jakabaret, Berlian Jaka Baret, dengan tamu tetap Ustadz Jeffry Al Buchory dan Ustadz Abu Bakar Al Habsy. Rupanya, acara Sana Sini Senang, dijadikan ajang latihan agar chemistry setiap pengisi acara terjaga. Indosiar juga memakai formula sama. Stasiun teve bermaskot ikan terbang ini mengandalkan pengisi acara Istana BBM (Taufik Savalas, Denny Chandra, dan lain-lain) untuk mengisi acara sahur Ramadhan di IstanaBBM.
RCTI dan TPI masih mengandalkan acara sahur yang sama dengan tahun lalu. RCTI menjagokan Stasiun Ramadhan (STAR), sedang TPI punya Komedi Putarr. STAR diisi pelawak Eko Patrio, Ulfa Dwi Yanthi, Parto, Tessy , dan Tukul Arwana, sementara Komedi Putarr TPI menggantungkan lawakan Cagur, Rieke Dyah Pitaloka, Ucok Baba, dan TeamLo.
Kalau merasa bosan diajak tertawa, ada suguhan serius di Metro TV. Stasiun teve berita itu punya Tafsir Al Misbah, kajian tafsir Al Qur'an yang dipandu M. Quraish Shihab, diselingi pembacaan puisi Taufik Ismail mulai jam 3 pagi. Tentu tak ada salahnya belajar agama di dini hari itu. Kalau ingin melihat asyiknya kemungkinan orang dapat 2 miliar rupiah bisa menonton Super Deal 2 Milyar yang tayang saat santap sahur di antv. Atau yang ingin anak-anak tetap nyaman makan sahur, Global TV punya film kartun buatan Nickelodeon. Sementara Lativi masih mengandalkan Grebeg Sahur sebagai pengantar sahur. Acara ini lebih berformat reality show. Kali ini yang digrebek bukan lagi selebriti atau orang miskin, melainkan calon ustadz. Makanya dinamai Grebeg Sahur Mencari Ustadz Favorit.

teman saat menunggu dan berbuka puasa
Istilah “ngabuburit” dari bahasa Sunda akrab digunakan buat menyebut aktivitas menunggu waktu berbuka puasa. Kalau dulu ngabuburit dengan jalan-jalan sore, kini tak perlu lagi. Cukuplah menonton teve, menikmati suguhan acara yang sudah susah payah dibuat stasiun teve dan awak rumah produksi. Menemani saat menunggu dan berbuka puasa, stasiun teve punya acara andalan masing-masing. Indosiar punya Hikmah 3, lanjutan tontonan sukses tahun lalu saat diputar di RCTI. Akting bintang-bintang top macam Tamara Belszynski, Nia Ramadhani, Gunawan, Dimas Andrean, dan Ferry Adriansyah bisa disimak mulai pukul 6 sore. RCTI mengandalkan Taqwa dengan bintang Nabila Syakieb, Indra L. Bruggman, Rionaldo Stockhorst, dan Helsy Herlinda. SCTV menjagokan Mutiara Hati 2, lanjutan kisah Mutiara Hati yang rutin tayang. Masih mengandalkan akting Ineke Koesherawaty, Lucky Hakim, Renny Yuliana, Anita Lorenza, Tizza Radja dan lainnya. Kalau yang lain menyangkan sinetron seri yang kisahnya berlanjut, Trans TV menayangkan sinetron Ramadhan lepas yang kisahnya tamat setiap episode dalam Sinema Hidayah, mulai jam 5 sore.
Sinetron mana yang menarik diikuti? Hingga sepekan sebelum Ramadhan, sinetron itu masih belum menyita perhatian penonton. Hanya saja, saat prime time Ramadhan bergeser jadi menjelang maghrib, sinetron itu niscaya bakal mencuri perhatian.
Sebagai alternatif, stasiun teve lain menyuguhkan tontonan komedi. Antv mengajak pemirsa menyaksikan acara komedi Sambil Buka Yuk mulai jam 5 sore. Acara itu pengembanganSantai Bareng Yuk (SBY). Pemain sama dengan SBY. “Hanya bedanya lebih bertema Ramadhan,” tutur Kiki Zulkarnain, program acquisition manager antv. TPI juga punya acara variety show bertema komedi sebagai pengantar berbuka bertajuk 1/2 Apartemen. Paket komedi itu diisi grup lawak Patrio, Dessy Ratnasari, Anya Dwinov, Tarzan, Nirina, dan Melky “Bajaj”. Yang agak lain Global TV. Stasiun teve ini malah mengandalkan acara anak, Taman Ramadhan Nick yang dipandu Dicky Chandra. Bentuknya variety show tayangan edutainment yang bertujuan menghibur penonton cilik. Sedang, Metro TV punya alternatif tontonan berupa Ensikopedia Islam, berupa ajaran Islam yang diuraikan secara alfabetis, mirip ensiklopedia.
Saat menunggu adzan maghrib, sejumlah da'i menghantarkan kajian islami nan menyejukkan. Silakan pilih da'i favorit Anda. Penyuka ceramah Ustadz Jeffry Al Buchori tontonlah SCTV, 5 menit sebelum maghrib; Aa Gym memberi kultum di RCTI menjelang maghrib; sedang Ustadz Yusuf Mansyur membawakan kultum di Trans TV; dan Indosiar memilih Gus Dur untuk memberikan kultum menjelang maghrib.

tontonan ramadhan di luar waktu buka puasa dan sahur
Tontonan Ramadhan tak cuma berdesakkan saat menjelang buka puasa dan sahur saja. Di luar dua waktu itu, tayangan bernuansa Ramadhan juga memadati jam siaran teve. Sinetron Ramadhan, misalnya ada yang diputar saat umat Islam usai menunaikan shalat tarawih. Sinetron Kiamat Sudah Dekat 2 tayang mulai pukul 9 malam di SCTV. Tahun lalu, sinetron yang dibintangi Deddy Mizwar dan Sakurta Ginting itu disukai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono -- sampai-sampai presiden mengundang kru dan pemainnya ke istana. Belum tahu apakah kali ini presiden juga menyukai kisah lanjutannya. RCTI juga tak mau kalah. Di jam yang sama (pukul9 malam) RCTI memutar sinetron Kembang Surga yang dibintangi Revalina S. Temat, Sahrul Gunawan, dan Dhini Aminarti. Sedang Trans TV menayangkan sinetron Bajaj Bajuri Spesial Ramadhan mulai pukul 8 malam. Selepasnya, ada siaran ulang serial komedi Mr. Bean untuk mengundang tawa.
Ramadhan tahun ini sejumlah stasiun teve punya hajatan besar. SCTV menggelar tabligh akbar bersama Ustadz Jeffry bertajuk Gema Ramadhan. Bersama alunan merdu Opick, Ustadz Jeffry memberi ceramah dari Yogyakarta (25 September), Semarang (2 Oktober), Surabaya (9 Oktober), dan Bandung (16 Oktober). Antv punya konser lagu-lagu rohani bertajuk Ramadhan dengan Cinta (mulai pukul 9.30 malam) yang setiap pekan menampilkan penyanyi papan atas, macam Chrisye, Opick, Sheila o­n 7, Ungu, Melly Goeslaw, Project Pop, dan lainnya.
TPI dan Lativi memanfaatkan momen Ramadhan untuk menggelar kontes reality show. Untuk kesekian kalinya TPI menggelar ajang pemilihan pendakwah muda dalam Da'i, dan mulai tahun ini ditambah pendakwah wanita dalam Da'iah. Lativi yang sudah 4 kali melangsungkan Pemilihan Da'i Cilik (Pildacil) kali ini menggelar Pildacil Best of the Best. Acaranya berisi pentas unjuk kebolehan da'i-da'i cilik juara 1 hingga juara harapan 2 dari Pildacil 1-4 untuk berlaga jadi yang terbaik. Satu lagi, Lativi juga punya acara reality show Tujuh Hari Menuju Tobat, tayang setiap 2 minggu sekali mulai Ramadhan.
Bagi yang kurang cocok dengan acara-acara di atas, stasiun teve selalu memberi alternatif. Antv, misalnya, mengandalkan pamor acara kuisnya yang hadiahnya miliaran rupiah. Usai berbuka, ada Super Rejeki 1 Milyar yang dipandu Dave Hendrik. Selepas itu, dari Senin-Kamis dilanjutkan dengan Super Deal 2 Milyar Ramadhan, Jumat-Minggu ada Super Milyarder 3 Milyar (pengembangan acara Who Wants to be Millionaire di RCTI dulu) yang dipandu Dian Sastrowardoyo. Saat santap sahur, antv kembali menggelar kuis Super Deal2 Milyar Sahur.
Ada banyak pilihan mata acara selama Ramadhan. Selamat beribadah puasa. Pesan kami, jangan sampai keasyikan menonton teve, membuat Anda lupa memperbanyak ibadah di bulan Ramadhan.*

Adityawarman: Melambung Berkat Peran Mas Sayuti

Melihat kegigihan Adit memperjuangkan bandnya, orangtuanya luluh. “Setelah sampai di Jakarta (menjadi home band di acara Fantastik), akhirnya mereka bilang, ya sudah kamu jalanin saja, yang penting masa depan kamu, kamu yang tahu,” ujar Adit mengulang perkataan orangtuanya.
wajahnya mungkin sudah tidak asing lagi. Hampir setiap sore, ia menyapa penggemarnya lewat sitkom OB (Office Boy) yang ditayangkan RCTI. Sebagai pendatang, aktingnya pun lumayan. Penonton lebih mengenalnya sebagai Sayuti -- perannya di sitkom OB – daripada Adityawarman (25), nama aslinya.
Sebelum terjun ke dunia akting, Adit -- begitu panggilannya -- mengawali kariernya sebagai pemain band Padat Karya asal Solo. Posisinya sebagai keyboardist. “Sebelumnya saya punya band sendiri. Sempat juga ikut Nasyid-nasyidan gitu. Abis gitu saya ikut audisi FNI (Festival Nasyid Indonesia) di Jakarta, tapi dieliminasi pertama kali di Indosiar. Tapi terus masih nge-band. Pas mau TA, skripsi, aku ngelepasin band saya. Konsen ke TA. Setelah TA teman saya di Nasyid tuh anggotanya Padat Karya, ngomong ke saya, “Kami butuh player nih butuh keyboardist, terus nawarin saya,” ujarnya dengan logat Jawa yang khas. Padat Karya terbentuk tahun 1998. Meskipun terpecah jadi dua dan berganti personel, band ini terus jalan. ”Kami manggung keliling kota sampai akhirnya mengirim profil ke Jakarta,” lanjut pria kelahiran Solo, 31 Januari 1981 ini.
Pilihan sebagai pemain band sebetulnya bukan cita-cita Adit. Ia sendiri bercita-cita menjadi arsitek. Pilihannya ini sempat ditentang keluarganya karena dianggap tidak memiliki masa depan cerah. “Waktu terjun ke band, keluarga sempat tidak setuju. Menentang sih nggak. Cuma marahin aja, kamu dapat apa di band ini,” tuturnya. Saat itu Adit sendiri sudah memiliki pekerjaan sesuai dengan bidangnya, design interior. “Setelah lulus saya sempat kerja di kontraktor, bagian interior. Di situ saya sambil nge-band. Karena sering izin kantor, saya disuruh milih, kantor apa band. Saya lepas kantornya,” ujar pria yang lulus di Universitas Sebelas Maret jurusan Desain Interior 2004 lalu ini. Pertimbangan lebih memilih band juga dikarenakan kurang merasa nyaman bekerja di perusahaan tersebut. Melihat kegigihan Adit memperjuangkan bandnya, orangtuanya luluh. “Setelah sampai di Jakarta (menjadi home band di acara Fantastik), akhirnya mereka bilang, ya sudah kamu jalanin saja, yang penting masa depan kamu, kamu yang tahu,” ujar Adit mengulang perkataan orangtuanya.
Akhir tahun 2005 Padat Karya terpilih menjadi home band acara Fantastik di RCTI. “Waktu itu banyak band yang ikut audisi. Audisinya sendiri beda-beda waktunya jadi nggak tahu berapa banyak yang ikut, yang pasti banyak,” terangnya. Selang beberapa waktu, Adit memperoleh kesempatan untuk mengikuti kasting untuk bermain di sitkom OB. “Waktu itu Januari kita semua dari anggota Padat Karya ditawarin ikut sitkom OB,” ujarnya. Adit sendiri tidak begitu yakin bisa diterima sebagai pemeran Sayuti. “Modalnya coba-coba. Nekat saja. Saya juga nggak yakin bisa. Pas kasting saja tadinya saya ndak mau ikut. Karena kan dapat gilirannya terakhir. Sudah lama nunggu dari siang belum dipanggil juga. Tadinya sudah mau pulang dan ngga mau kasting, eh malah dipanggil,” tuturnya tetap dengan logat Jawanya yang kental. “Ya sudah coba-coba ikut. Kalau diterima alhamdulillah, kalau nggak ya nggak apa-apa. Saya nggak punya pikiran macam-macam. Kalau nggak diterima ya bukan rezekinya mungkin Mas,” lanjutnya.
Adit tidak berharap banyak bisa bermain di OB. Makanya ia kaget ketika terpilih. “Waktu dipanggil, senang pasti. Tapi ada kebingungan juga. Sitkom itu kan striping. Jadi saya harus milih band (Padat Karya) atau OB,” ujar putra pasangan Drs. Sumanto, MM - Etty Lestari ini. Beruntung Adit memiliki teman-teman yang pengertian. “Akhirnya bandnya dilepas soalnya teman-teman juga ndukung sih walaupun sebagian ada yang protes. Ya sudah sekarang mending untuk kamu saja, jalanin saja itu sayutingnya,” tuturnya.
Tidak memiliki latar belakang akting, ternyata menjadi kendala. “Dulu awalnya, nggak tahu sampai sekarang masih atau nggak, volume suara saya. Karena kan kalau syuting pakai boom (mik gantung). Kalau ketemu sama Mba Odah (Tika Panggabean) dan Mas Mail (Daus Separo) mereka kan banter-banter (kencang) suaranya. Sedangkan saya karakter orang Solo yang halus, nggak suka teriak-teriak. Kalau sudah sampai diset pasti kalah,” terang pria yang senang menggambar ini. Untuk menyiasatinya Adit dibantu oleh teknisi audio. “Katanya orang audio yang ngatur, tapi saya juga harus ningkatin power saya, minimal nggak terlalu jauh bedanya,” lanjutnya.

kebahagiaan bertambah dengan hadir seorang putri
Sejak kecil, Adit tidak pernah bermimpi bisa menjadi seperti sekarang. “Waktu kecil saya penginnya jadi arsitek. Bisa sampai ini, saya juga benar-benar tidak tahu. Yang pasti ini rezeki saya. Saat ini saya diharuskan menjemput rejeki saya di sini, ya saya jalanin saja. Saya juga tidak tahu besok saya harus menjemput rezeki di mana. Mungkin masih di sini, bisa juga di tempat lain,” tuturnya lurus. Di luar itu Adit senang menjalani pekerjaannya ini. “Yang pasti enak jalanin kerjaan yang kita senangi. Awalnya, bermusik pun itu adalah hobi, tapi hobi yang juga menghasilkan. Sekarang bermain di OB pun saya senang,” tutur sulung dari dua bersaudara ini.
Kebahagiaan Adit makin bertambah karena dia telah menjadi ayah. Tidak banyak yang tahu status Adit. Padahal dia sudah menikah. Banyak yang mengira Adit masih bujangan. “Saya ketemu pertama kali di kampus waktu kuliah, sekitar tahun 2001. Dia adik tingkat saya. Saat itu sedang ikut pameran interior gitulah Mas. Saya semester 5 dia semester 3,” terangnya sedikit tersipu. Perkenalan dengan wanita bernama Mumpuni Dyah Sandara Dewi terus berlanjut. Ketika ditanya siapa yang lebih dulu menyatakan cinta, Adit hanya tersipu tidak mau menjawab. Saat itu sepertinya Adit sudah benar-benar mentok dengan tambatan hatinya itu. Kemudian tanggal 3 September 2005 mereka melangsungkan pernikahan.
Kendati tergolong pendiam, dalam urusan “kamar” Adit cukup garang. PadaRabu 28 Juni 2006 lalu lahir putrinya yang diberi nama Vania Mutya Candani di Solo. “Prosesnya alami, di Rumah Sakit Solo,” terangnya. Sehari menjelang kelahiran putrinya, syutingnya sedang break dua hari. “Syukur saya masih bisa menemani istri saya dan menyaksikan kelahiran putri saya,” lanjutnya. Saat ini putrinya tinggal bersama istrinya di Solo. “Jadi saya bolak-balik. Seringnya ya dua minggu sekali balik ke Solo. Kangen juga sih,” tuturnya. Oleh karena itu Adit berencana membawanya tinggal di Jakarta setelah Vania agak besar. *bismar

Anita Hara: Kiprahnya Sempat Dilarang sang Mama

“Sekarang mama mendukung. Apalagi saya tidak hanya sukses dalam karier, tapi pendidikan pun saya selesaikan. Sekaligus untuk membuktikan pada mama bahwa anaknya itu ulet,” terang lulusan Psikologi Atma Jaya ini.
krisdayanti adalah diva. Siapapun tahu itu. Meski banyak prestasi telah ditorehkan, KD tetap ramah pada setiap orang. Bintang seperti inilah yang dijadikan panutan oleh Anita Hara (26), presenter Kiss (Indosiar). Menurut Anita, KD adalah bintang yang sebenarnya. Anita merasakan hal yang luar biasa ketika dalam satu acara bertemu idolanya itu. Ia bangga, tidak salah mengidolakan KD.
Terjun ke dunia entertainment adalah mimpi Anita sejak kecil. Ibunya, Sinta Hutagalung, lebih dulu terjun ke dunia model. Saat kecil, Anita sering melihat kliping ibunya dari berbagai media massa yang dibuat oleh neneknya. Dari foto-foto kliping itu Anita membayangkan, jadi sosok dalam foto tersebut. Lalu Anita menguatkan tekad untuk berkiprah ke dunia yang sama dengan ibunya.
Tapi impian yang Anita cita-citakan tidak semulus yang dibayangkan. Apalagi sang mama, awalnya tidak mendukung untuk mengikuti jejaknya. “Jalan saya sama seperti mama. Dulu, mama juga nggak didukung nenek, tapi mama maju terus,” terang gadis kelahiran Pekanbaru, 29 Maret 1980 ini bersemangat. Anita menceritakan, ibunya sering menganggap ia tidak berpotensi untuk terjun ke dunia entertaiment. Ia baru sadar, keinginan ibunya melarangnya terjun ke dunia entertainment karena ia harus menyelesaikan pendidikannya terlebih dahulu.
Anita beberapa kali menjadi SPG pada sebuah exhibition automotif. Persaingannya cukup keras. Ia harus rajin mencari job sendiri, karena teman seprofesinya tidak pernah berbagi informasi. “Teman-teman saya yang satu profesi saat itu jalan sendiri-sendiri aja, tidak ada yang mau berbagi informasi kalau soal pekerjaan,” kenangnya. Pengalaman itu membuat Anita menjadi orang yang tidak mudah putus asa. Bintang Anita mulai bersinar ketika ia terpilih sebagai finalis sebuah majalah wanita tahun 2003. Meski tidak juara, jalan Anita untuk menggapai cita-citanya semakin lebar. “Sekarang mama mendukung. Apalagi saya tidak hanya sukses dalam karier, tapi pendidikan pun saya selesaikan. Sekaligus untuk membuktikan pada mama bahwa anaknya itu ulet,” terang lulusan Psikologi Atma Jaya ini.
Meski telah menjadi finalis model majalah wanita, Anita masih harus menjalani berbagai ujian. Kasting demi kasting diikutinya. Anita telah mengikuti sekurangnya 50 kali kasting. Kegagalan, tak melemahkan semangatnya. Ia mendapatkan banyak pelajaran selama mengikuti kasting. Di antaranya bagaimana berlaku di depan kamera. Sebelumnya, Anita sangat kaku bila berhadapan dengan kamera. Akhirnya, ia punya trik sendiri di depan kamera. Anita muncul pertama kali di film Vina Bilang Cinta. Selanjutnya di sinetron Mutiara Hati. Anita juga terpilih sebagai presenter Sportainment yang tayang di TV7. Ia juga dipercaya membintangi video klip Kejujuran Hati-nya Kerispatih dan Bila Tak Ada Hari Esok-nya Icha Jikustik feat Ajeng. Anita juga masih ingin bermain di film layar lebar, dan berencana untuk mengikuti kursus akting.
Anita paling senang menjadi model iklan. Dia sudah membintangi banyak iklan, mulai iklan makanan instan, sampai deterjen. Uang hasilnya bekerja dipakai untuk mewujudkan hobinya travelling. “Semua kota besar di Amerika sudah saya kunjungi,” seru penggila makanan steak ini. “Selain ke tempat-tempat seperti itu, saya juga menyempatkan diri untuk shopping,” lanjutnya. Anita mengaku, kebiasaannya belanja bukan untuk kebutuhan pribadi. Lebih dari itu, ia berbelanja untuk keperluan butiknya di Kuningan.

selalu dapat sms dari secret admire
Anita selalu menjaga kecantikan dan kebugaran tubuhnya. “Saya membiasakan untuk hidup teratur. Minum jus tomat dan wortel, serta 8 gelas air juga diharuskan.” Anita juga melakukan olahraga dan istirahat cukup. Jadi jangan heran kalau Anita selalu terlihat fresh.
Anita percaya punya daya tarik. Namun ia tidak menjawab ketika ditanya apakah dirinya cantik. Namun bagian tubuh yang paling disukainya adalah hidung. “Cuma kalau orang yang melihat, mereka pasti bilang bibir,” ungkap penggemar parfum Anne Avantie ini sedikit tersipu. Kecantikannya itu pula yang membuat ia banyak dikagumi kaum pria.
Ada yang sekadar mengagumi dari kejauhan, atau bahkan berani muncul namun tetap merahasiakan identitasnya. Setiap selesai memandu acara di salah satu stasiun TV swasta, Anita kerap menerima SMS. “Iya, dia tahu semua tingkah laku saya selama live.” Anita kerap dikomentari masalah penampilannya atau sekadar saran. Anita sendiri tidak terganggu atas kehadiran secret admire ini. “Tepatnya belum. Kalau pesannya masih nyambung sih kadang saya balas, tapi kalau sudah mengarah yang lebih jauh saya nggak tanggepin,” ceritanya. Sampai saat inipun Anita belum mengetahui siapa orang itu. “Yang pasti laki-laki. Kalau siapanya saya nggak tahu,” terangnya. Hmmm. *bismar yogara

Magdalena: Si Manja yang Suka Menggoda

Magdalena (23), pemeran Suster Astuti di sitkom Klinik 24 Jam yang tayang di Global TV, akhir-akhir ini makin sering muncul di layar kaca. Selain jadi pembawa acara infotainment Ada Gosip (SCTV), dia juga main di sitkom Full Color (Trans 7) bersama Sisy Pricilia, Bagus Oka dan Andi Boim. Meski masih pendatang baru, dia mengaku tak kesulitan tampil di Klinik 24 Jam. “Untung saya memerankan suster yang berkarakter kalem, pintar dan tidak neko-neko. Pasti lebih sulit jadi suster yang genit dan centil,” aku Lena. DiFull Color juga begitu. “Apalagi sejak awal saya suka komedi, jadi bisa main total,” ujar Lena.
Selain di kedua program itu, Lena juga rajin nongol di O Channel, televisi lokal Jakarta, sebagai host Chatmate. Buat Anda yang gemar menonton acara itu, sosok Lena pasti ditunggu-tunggu. Suara Lena yang manja dan seksi sangat menggoda. Tidak sulit buat cewek kelahiran Jakarta, 17 Mei 1984 ini membawakan acara Chatmate. “Bahasanya kan lebih santai dan bebas. Saya bicara sesuai topik yang diangkat. Kadang,juga berbagi cerita tentang pengalaman saya sendiri, yang berhubungan dengan topik tentunya. Dari sana, saya bisa lebih mudah mengajak penonton untuk menelepon atau mengirim SMS berbagi kisah terus menerus,” ujar pemilik tinggi 160 cm dan berat 50 kg ini. Semula, Lena mengalami kesulitan menjadi host Chatmate. “Jam kerjanya kan malam banget. Pukul 12 malamsampai 2 pagi. Tapi setelah dijalani saya senang juga. Karena itulah, capek, ngantuk dan semacamnya nggak terasa lagi,” aku penyuka Japanese Food ini.
Lena sadar, imej yang ditimbulkan karena membawakan acara itu, terlebih dia sering mengenakan kostum yang seksi dan menggoda. Karena itu pula, Lena sering menerima telepon dari laki-laki iseng. “Saya nggak tahu, mereka dapat nomor pribadi saya dari mana. Makanya, saya tidak mau sembarangan mengangkat telepon. Kalau nomornya tidak saya kenal, pasti tidak akan saya angkat,” ungkap Lena. Namun kekhawatiran itu tidak terbawa saat on air. “Orang ‘kan nggak semuanya baik. Karena itu setiap SMS atau telepon yang masuk sudah disaring.
Kiprah Lena di dunia hiburan dimulai dengan menjadi presenter acara Starmild Crushbone di Global TV, Juni 2006. “Itu terjadi secara nggak sengaja. Saat itu, host ceweknya mau diganti. Saya ditawari ikutan kasting. Saya pun ikut serta,” kenang Lena. Meski tidak banyak berharap, Lena grogi saat kasting. “Maklum. Itu ‘kan pertama kalinya ikut kasting,” papar Lena. Gadis yang hobi berenang dan travelling ini tak percaya, saat tahu hasilnya. Dia yang terpilih di antara banyak yang ikut. Di hari pertama sebagai presenter, Lena banyak melakukan kesalahan. “Maklum, acaranya live. Karena gugup, saya banyak diam dan kehilangan kata-kata,” sambung Lena. Pengalaman menjadi host di acara-acara non formal membantu penampilannya. “Saya memang suka ngemsi. Tapi sebatas di lingkungan teman-teman dan keluarga saja,” beri tahu Lena.
Lama kelamaan Lena jatuh cinta pada dunia presenting. “Saya nggak nyangka bisa terjun di dunia ini (entertainment), karena bertentangan dengan cita-cita dan pendidikan saya. Tetapi setelah menejalaninya, enak juga,” aku penyuka warna-warnacerah ini. Kini, Lena memutuskan menyeriusi pekerjaannya. “Saya belajar otodidak dengan membaca banyak buku. Saya banyak juga menerima masukan dari orang-orang di lokasi syuting. Saya senang kok kalau dikritik,” aku dara yang pernah membintangi iklan Mcdonald, Frozz dan Starmild versi obsesiselebriti ini. Lena juga berniat mengikuti sekolah public speaking dan presenting. “Sayang, keburu banyak pekerjaan, jadi belum ada kesempatan,” kata Sarjana Ekonomi lulusan Universitas Tarumanagara ini.
Usai membawakan acara Starmild Crushbone Lena dipercaya membawakan kuis Dekat Dapat. Menurut Lena membawakan kuis sangat menyenangkan. “Saya bisa lebih santai, karena kuis lebih interaktif dengan penelepon dan tidak perlu repot-repot menghapal naskah,” aku Lena. Lena juga pernah dipercaya membawakankan kuis bola Lega Calcio dan infotainment Lens di Jak-TV. Meski begitu, Lena belum puas. Dia ingin melebarkan lagi sayapnya menjadi bintang video klip dan bermain layar lebar.